Novel Cerpen Surat Untuk Ramadhan 2024/2025 - kini kau hampir meninggalkan ku lagi tahun ini 18 Juli menjadi awal puasa yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidup. Rasanya belum lama aku tumbuh menjadi orang dewasa usia 23 tahun saat setelah tamat kuliah dan mulai bekerja mencapai beberapa target masa depan kini aku berada di puncak karir pertama, Aku memang seorang pecundang pada waktu dulu, tetapi waktu yang ada terus digunakan untuk meningkatkan kwalitas hidup.
Kadang menjadi dewasa rasanya sangat tidak enak, suka tidak suka dan mau tidak mau itu akan terjadi begitu juga pada ku saat ini. Lelah hati ini jika mengingat semua hal yang telah aku dapat, baru lima tahun setelah aku tamat sekolah SMA, semua sudah banyak berubah disaat aku meningkatkan kwalitas hidup menjadi lebih baik tetapi ternyata yang ku dapat malah hal yang sangat berbeda jauh dari aku sekarang.
Waktu memang cepat pergi dan datang kembali, saat aku menulis ini waktu itu terasa sangat lambat bergerak tidak seperti dulu lagi. Doa ku beberapa tahun lalu saat ini sudah menjadi kenyataan yang begitu indah kenyataan tetaplah kenyataan apa yang aku dapat sekarang bukan yang dulu aku harapkan semua sudah sirna dimakan masa lalu. Semua sudah berubah.
Surat Untuk Ramadhan |
Kisah ini bermula 6 tahun lalu, saat aku berada dikereta perjalanan pulang palembang ke lubuk linggau, aku bertemu dengan wanita berusia 23 tahun asal bengkulu yang duduk didepan ku, waktu itu usia ku masih sekitar 17 tahun, tidak begitu banyak mengerti apa yang dikatakan oleh sang wanita bahkan namanya saja aku sudah lupa kami menyapanya dengan panggilan "Mbak", diatas kereta kami menghabiskan cerita seperti hubungan adik dan kakak.
Ada banyak yang dibicarakan oleh "Mbak" bahkan ia tertarik untuk meremal jodoh ku dimasa depan, kalau boleh jujur saat itu semua ku anggap omong kosong belakang, ia berkata "Jodoh mu adalah cinta pertama mu", ada banyak cinta pertama yang aku rasakan sampai bingung yang mana dimaksud oleh Mbak itu sebab ada 1 mantan, 1 pacar dan satu orang gadis yang ku kagumi, ku anggap semua itu adalah cinta pertama ku.
Pacar pertama ku dulu saat aku duduk di bangku SD kelas 6, pertama kali pacaran mungkin yang dia maksud adalah ini cinta pertama ku, tetapi setelah waktu berangsur pergi dan meninggalkan ku seolah menjawab tentang hal itu, ia memang pacar pertama ku tetapi bukan cinta pertama sebab aku tidak pernah mencintai dia saat kami pacaran lebih tepat itu dianggap sebagai cinta monyet.
SMP aku pernah mengenal seorang gadis canti, manis bahkan banyak sekali diidolakan di sekolah ku waktu itu, jujur saja aku jatuh cinta padanya tapi sampai aku SMA tidak berani mengungkapkan perasaan ku, cara untuk mengungkapkan perasaan ku padanya dengan berdoa pada Alloh semoga suatu saat nanti aku bisa menyampaikan perasaan ini padanya entah dengan cara apapun. Aku tidak pernah memilikinya.
Sampai pada SMA aku pacaran pertama kali diusia remaja, seorang gadis yang sangat menyenangkan yang ku anggap cinta pertama yang pernah ada gadis berbeda, aku terus menunggu dia tetapi enam bulan pacaran kisah kami berkahir dengan perpisahan, waktu begitu cepat berlalu dan pergi meninggalkan semua kenangan yang ada, beberapa kali setelah pacaran itu aku menggap tidak lagi menemukan cinta pertama.
Karna bagi ku semua adalah cinta setelah cinta pertama, meski kami berpisah aku terus menunggunya karena ingat perkataan itu, ku sangaka dia yang ku cintai di SMA itu adalah cinta pertama yang akan menjadi jodoh ku. Tidak terasa aku kuliah di pertengahan kuliah ku dengar kabar bahwa dia sudah menikah dengan laki-laki lain. Dari hari itu aku tidak pernah lagi ingin mengingat kata-kata Mbak itu.
Bahkan sebelum kami berpisah Mbak itu mengatakan banyak pesan dan nasehat pada ku, "Suatu hari nanti saat adek berusia sama dengan Mbak akan mengingat kata-kata Tentang Mbak 23 tahun Bengkulu", bahkan Mbak itu berkata bahwa jika dia berusia sama seperti ku, dia akan menunggu ku sampai menikah maksudnya dia mau mungkin karena ada sesuatu hal pada kehidupan ku.". Aku bingung semua dengan kata-kata itu karena bagi ku hal itu tidak penting.
Meski aku tidak percaya tetapi aku selalu mengingatknya kata itu sampai 10 tahun lamanya, tetapi aku tidak pernah tau siapa yang dimaksud karena cinta pertama ku sudah semuanya menikah dan bahagia dengan laki-laki lain, perjalanan cinta ku begitu cepat berlalu, mantan demi mantan menjalin sebuah hubungan, bahkan dalam hati ini berkata saat aku sudah pacaran sebanyak 12 mantan tidak akan ada lagi mantan setelah itu karena aku ingin menikahinya. Pacar ke 13 ku.
Ada banyak hal yang menjadi pertanyaan dalam diri ini tentang kata-kata itu sampai sebelum hari ini aku tidak pernah mengerti apa maksud dari semua petunjuk perkataan itu, tetapi pesan Mbak untuk mencapai semua dilakukan tidak mudah penuh perjuangan yang sangat panjang. Kadang aku sangat bingung dengan semua ini siapa yang dimaksud.
Dalam hati menyangka ada satu orang lagi yang dimaksud, yaitu cinta pertama yang aku rasakan tetapi tidak pernah ku miliki, yaitu gadis Idaman saat duduk di bangku SMP. Meski rasanya tidak mungkin terjadi sebab aku sadar siapa diri ini. Aku hanya bisa berharap semua yang dikatan menjadi kenyataan karena jika memang dia jodoh ku yang dimaksud aku akan sangat bahagia bersamanya sebab aku sangat mencintainnya.
Tetapi sebelum usia ku 23 tahun tepat 22 tahun aku mendengar kabar bahwa ia akan menikah dengan laki-laki pilihannya, dari saat itu aku tidak pernah lagi ingin mengharapkan dan tidak juga percaya bahwa apa yang pernah dikatakan "Mbak" dulu bukan sebuah kebenaran hal ini terbukti karena dia akan menikah. 10 tahun lamanya menunggu semua jawaban tentang doa itu, ku kira akan tidak membuahkan hasil apa-apa. Saat ini hal yang harus aku lakukan adalah melupakan semua tentang dia dan semua yang dikatakan adalah omong kosong belakang.
Aku mulai hidup baru menjauh dari bayang-bayang itu dan melupakan untuk terakhir kali, membuka diri untuk orang lain meski bukan cinta pertama siapapun orang yang nya aku ingin menjadikannya cinta terakhir ku. Sampai pada hari itu Agustus 2014 aku berncana untuk menikah dengan gadis pilihan, saat itu kondisi keuangan karir ku sedang down, aku meminta waktu dua bulan dan setelah itu akan menikahi gadis pilihan tetapi ternyata dia malah meninggalkan dan menikah dengan laki-laki lain.
Waktu dimana aku selesai kuliah, aku kembali dan memulai karir dari nol sendiri dengan kekecewaan yang dibawa, rasanya hati ini terasa trauma untuk pacaran tidak mau lagi setelah gagal menikah dalam hati berkata jika nanti menemukan orang yang aku sayang akan langsung diajak menikah saja. Bukan karena kebetulan atau semua takdir tuhan awal tahun 2015 aku mendengar bahwa Gadis yang aku Idolakan saat SMP dulu ternyata mengalami hal sama yaitu gagal menikah dengan pasangannya.
Memang aneh tetapi itulah yang terjadi saat yang bersamaan kami mengalami kegagalan menikah, dan bertemu diusia kami 23 tahun, setelah 11 tahun lamanya barulah jawaban yang sudah dilupakan kembali muncul, tetapi tetap saja aku tidak ingin lagi percaya bahwa dia memang Cinta Pertama ku yang akan menjadi jodoh ku nanti.
Singkat pertemuan awal tahun kami bertemu dan menjalin hubungan beberapa bulan kami memiliki rencana untuk menikah, bahagia rasanya perlahan aku mulai kembali mempercayai takdir yang dititipkan oleh Mbak beberapa tahun lalu. Sampai aku memiliki niat untuk melamarnya aku sangka aku menemukan cinta pertama yang akan menjadi jodoh ku. Tetapi kejadian masa lalu dan kegagalam menikah kami menyisahkan beberapa kehancuran.
Karena kegagalan itu membuat dia yang ku kenal sekarang bukanlah seperti yang dulu, dia yang dulu aku idolakan, sekarang berbalik mengidolakan ku, dia yang dulu aku kagumi sekarang berbalik mengagumi ku. Bahkan aku dimasa SMP mencintai dia, sedangkan dia tidak mencintai ku, sekarang aku rasakan hal sebaliknya, karena aku tidak lagi mencintai dia tetapi dia masih tetap mencintai ku.
Dulu aku selalu kasih kabar meski tidak dibalas tetap bahagia, tetapi sekarang dia selalu kasih kabar meski aku tidak balas. Aku bingung dia yang dulu Gadis Idaman Ku, sekarang dirasa aku yang menjadi Laki-Laki Idaman nya. Dunia sudah banyak berubah saat kami dipertemukan, sampai disuatu ketika aku menemukan jawaban dari semua itu.
Kadang aku bertanya kenapa Tuhan kami dipertemukan "Apa Maksud Dari Semua Ini" dia yang sekarang bukan seperti dulu yang ku harapkan" Masa tersulit adalah menerima semua masa lalunya dan mencintai dia dengan semua kekurangan. Padahal aku berusaha untuk menjadi pribadi berkualitas agar bisa sama dan layak mendapatkan dia yang dulu di posisi sekarang.
Saat aku menjadi pribadi yang lebih baik dan dirasa layak mendapatkan dia yang dulu pada keadaan sekarang, tetapi malah Gadis yang dulu, pada waktu sekarang sikapnya menjadi menurun kwalitasnya hal ini membuat perbedaan sikap yang sangat jauh. Sekarang yang dirasa bahwa bukan aku tidak pantas untuknya, tetapi dia yang tidak pantas mendapatkan cinta ku lagi.
Hari demi hari, minggu demi minggu aku berfikir, tiba pada hari ini aku mulai memahami kata-kata dari Mbak dulu tentang Jodoh ku disini aku baru mengerti apa yang ia maksud. Jika ingat semua kata-kata itu pada saat sekarang Rasanya aku memang sudah disiapkan dari usia 17 Tahun untuk memperbaiki kesalahan yang aku hadapi sekarang usia 23 Tahun. Semua baru dimengerti saat aku menginjak usia itu.
Rupanya ada sebuah permasalahan yang akan ku hadapi di usia ini, ujian dibalik sebuah kesuksesan, padahal aku mulai jatuh cinta lagi padanya tetapi saat aku sudah mencintainya ada saja permasalahan dan halangan yang akan memisahkan kami, kekecewaan ku mendengar kejujurannya menjadi alasan yang sangat menyakitkan untuk tidak lagi mau mengenalnya.
Ini merupakan kali kedua aku merasakan akan benar-benar kehilangannya. Kadang aku berfikir apa memang takdir ku tidak boleh mencintai dia, karena saat aku mulai menyayangi pasti ada saja permasalahan dan menyebabkan kami berpisah. Akhirnya setelah kami menjalani beberapa bulan pacaran seminggu sebelum aku melamarnya kisah cinta kami berakhir.
Padahal aku sudah membeli cincin tunangan, menyiapkan rumah dan beberapa kendaraan yang ada untuk kehidupan kami nanti aku sangat amat kecewa tidak tahan rasanya kami berpisah dengan cara yang tidak mengenakan saat aku mulai jatuh cinta lagi saat itulah aku mendapatkan kekecewaan padahal rencana menikah sudah ada didepan mata. Saat itu yang sangat diinginkan cuma satu yaitu melupakan dia dengan cara apapun.
Meski aku sangat mencintainya, setelah kegagalan untuk kedua kalinnya aku memutuskan untuk merantau jauh dan pergi melepas beban dan mencoba memulai hidup baru dikota berbeda jauh dari rumah dan semua permasalahan yang ada. Aku ingin sekali menangis tapi rasanya ari mata ini sudah kering sampai tidak bersisa lagi.
Kalau boleh jujur aku sangat ingin mempertahankan tetapi dia yang sekarang bukanlah yang dulu lagi, Tuhan rindu dia yang dulu mengapa engakau kirimkan dia lagi. Hari-hari ku dipenuhi dengan tangisan tanpa air mata karena sudah kering, bagi ku semua suda usai tinggalkan semua kenangan indah meski hanya sebenatar saja.
Ramadhan oh Romadhan tahun ini tidak akan pernah ku lupakan seumur hidup ada banyak arti hidup yang baru aku tahu. Mungkin aku akan merindukan sekali puasa tahun berikutnya menunggu kabar dan cerita apakah tetap sama apa yang dirasa atau aku sudah menemukan pengganti dari semua ini, tetapi satu hal yang pasti hati ini tidak bisa dibohogi aku masih menyimpan sedikit rasa cinta dalam luka. Meski kami sudah tidak lagi bersama aku ingin semua tetap baik-baik jika takdir yang telah digariskan memang benar pasti ada jalan untuk bersama. Aku yakin Engkau Ya Alloh sayang dengan ku dan sudah memperisapkan kebahagian dimasa depan semoga aku menjadi lebih baik dipuasa berikutnya amin.